Assalamu alaikum broo !!! nih nih baca yaaa ckckck
10 Rahasia Sukses Orang Jepang (Sudah Ada
Dalam Ajaran Islam Tetapi Ditinggalkan)
Telah kita ketahui dan saksikan Negara
Jepang adalah negara maju yang sangat hebat dan berjaya. Namun gempa dan
tsunami yang melanda negeri matahari itu menghancurkan sebagian besar wilayah
jepang yang berdampak pada perekonomiannya. Akan tetapi sepertinya tidak perlu
lama bagi jepang agar bisa kembali menguasai perekonomian dunia, karena Jepang
dikenal memiliki rakyat yang sangat luar biasa ulet. Banyak orang-orang sukses
berasal dari Jepang.
Akan tetapi ternyata penyebab majunya
mereka sudah diajarkan dalam agama Islam jauh sebelum negara Jepang ada. Kita
bisa berkaca kepada sejarah, di mana belum ada dalam sejarah dunia, yang bisa
menguasai sepertiga dunia hanya dalam waktu 30 tahun. Itulah masa para Khalifah
Rasyidin. Kaum muslimin sendiri yang meninggalkan ajaran agama mereka sehingga
inilah yang diberitakan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ
وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ
ذُلًّا لَا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ
“Jika kalian berjual beli dengan cara ‘inah, memegangi ekor-ekor sapi
[sibuk berternak, pent], dan menyenangi pertanian dan meninggalkan jihad,
niscaya Allah akan menimpakan pada kalian kehinaan, tidak akan mencabutnya dari
kalian sampai kalian kembali kepada agama kalian”.[1]
Berikut kita bahas, bahwa apa yang menjadi
penyebab majunya mereka ternyata ada dalam ajaran Islam sejak dahulu.[2]
1.Malu
#“Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri
(bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai,
yaitu ketika mereka kalah dalam pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya
sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pemimpin yang terlibat korupsi atau merasa gagal
menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang
kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Mereka malu
terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang
sudah menjadi kesepakatan umum.”#
Malu yang terpuji jelas adalah ajaran
Islam. Bahkan jelas dan tegas dari sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, beliau bersabda,
إِنَّ لِكُلِّ دِيْنٍ خُلُقًا وَخَلُقُ اْلإِسْلاَمِ الْـحَيَاءُ.
“Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah
malu.”[3]
Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
اَلْـحَيَاءُ لاَ يَأْتِيْ إِلاَّ بِخَيْـرٍ.
“Malu itu tidak mendatangkan sesuatu melainkan kebaikan semata-mata.”[4]
Dalam riwayat Muslim disebutkan,
اَلْـحَيَاءُ خَيْرٌ كُلُّهُ.
“Malu itu kebaikan seluruhnya.”[5]]
Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam adalah orang yang paling pemalu. Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu anhu
berkata,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشَدَّ حَيَاءً مِنَ
الْعَذْرَاءِ فِـيْ خِدْرِهَا.
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih pemalu daripada gadis yang dipingit di
kamarnya.”[6]
2.Mandiri
#“Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Bahkan seorang anak
TK sudah harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan
siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang
menggantung di lehernya. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian
besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Biasanya mereka mengandalkan kerja
part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan
uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang nantinya akan mereka kembalikan di bulan
berikutnya.”#
Anjuran untuk berusaha sendiri dan tidak
bergantung kepada orang lain adalah ajaran agama Islam.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
لأَنْ يَأْخُذَ اََحَدُكُمْ اَحْبُلَهُ ثُمَّ يَاْتِى الْجَبَلَ
فَيَاْتِىَ بِحُزْمَةٍ مِنْ حَطَبٍ عَلَى ظَهْرِخِ فَيَبِيْعَهَا فَيَكُفَّ اللهُ
بِهَا وَجْهَهُ خَيْرٌلَهُ مِنْ اَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ اَعْطَوْهُ اَوْ
مَنَعُوْهُ.
“Sesungguhnya, seorang di antara kalian membawa tali-talinya dan
pergi ke bukit untuk mencari kayu bakar yang diletakkan di punggungnya untuk
dijual sehingga ia bisa menutup kebutuhannya, adalah lebih baik daripada
meminta-minta kepada orang lain, baik mereka memberi atau tidak”.[7]
Demikian juga nabi Dawud, seorang Raja
besar, tetapi ia tetap makan dari hasil kerjanya yaitu mengolah besi.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
مَا اَكَلَ اَحَدٌطَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ اَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ
يَدِْهِ, وَاِنَّ نَبِيَّّ اللهِ دَاوُدُ عَلَيْهِ السَّلامُ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ
عَمَلِ يَدِْهِ.
“Tidaklah seseorang makan makanan yang lebih baik daripada hasil
usahanya sendiri, sedang Nabi Daud Alaihissalam juga makan dari hasil usahanya
sendiri”.[8]
3.
Pantang menyerah
#“Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting
dan pantang menyerah. Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom
atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan
ditambah dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo, ternyata Jepang tidak habis.
Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri
otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen).
Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan
orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara
lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik
bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai
diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan).”#
Semangat dan pantang menyerah!! Ini adalah
ajaran Islam.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
احرص على ما ينفعك، واستعن بالله ولا تعجزن، وإن أصابك شيء فلا تقل لو أني
فعلت لكان كذا وكذا؛ ولكن قل: قدر الله وما شاء فعل، فإن لو تفتح عمل الشيطان
“Bersemangatlah kamu terhadap apa-apa yang bermanfaat bagi kamu, dan
mohonlah pertolongan pada Allah dan jangan merasa lemah (pantang menyerah). Dan
jika meminpamu sesuatu maka jangan katakan andaikata dulu saya melakukan begini
pasti akan begini dan begini, tetapi katakanlah semua adalah takdir dari Allah
dan apa yang dikehendakiNya pasti terjadi.”[9]
Ada tawakkal dalam ajaran Islam, lihat
bagaimana motivasi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar kita
mencontoh burung dalam berusaha, burung tidak tahu pasti di mana ia akan
mendapat makanan, akan tetapi yang terpenting bagi burung adalah ia berusaha
keluar dan terbang mencari.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ
لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصاً وَتَرُوحُ بِطَاناً
”Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah
akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung
tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya
dalam keadaan kenyang.”[10]
“selalu ada Jalan”. ya, ini juga adalah ajaran Islam. Jika kita berusaha dan tawakkal,
maka kita akan medapat jalan keluar dari arah yang tidak kita sangka-sangka.
Allah Ta’ala berfirman,
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ
فَهُوَ حَسْبُهُ
“Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya.” (At-Thalaq: 3)
4.Loyalitas
#”Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan
tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat
jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan.”#
Dalam ajaran Islam seorang muslim diajarkan
agar mematuhi persyaratan yang telah mereka sepakati. Jika dalam suatu perusahan
mereka bekerja, maka mereka harus mematuhi persyaratan perusahaan yaitu harus
mencurahkan yang terbaik serta loyal dengan perusahaan teresebut selama tidak
melanggar batas syariat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
المُسْلِمُوْنَ عَلَى شُرُوطِهِمْ
“Umat Islam
berkewajiban untuk senantiasa memenuhi persyaratan mereka.“[11]
5.Inovasi
#”Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan
dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang
diminati oleh masyarakat.’#
Islam juga mengajarkan agar kita
mengembangkan Ilmu dan belajar (bukan inovasi dalam urusan agama = bid’ah). Bahkan
kedudukan orang yang berilmu tinggi baik. Baik Ilmu dunia maupun akhirat.
Allah Ta’ala berfirman,
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا
الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
(Al-Mujadilah: 11)
6. Kerja keras
#“Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras.
Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi
dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman
(1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun).Seorang pekerja Jepang boleh
dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang.
Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang,
dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh
perusahaan.”#
Kerja keras juga Ajaran Islam. Bahkan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa sallam mengajarkan kita berlindung kepada Allah dari sifat
malas,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ
وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ
الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari
kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan
aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan
kematian).”[12]
Bahkan kita harus bersegera dalam kebaikan
untuk diri kita.
Allah Ta’ala berfirman,
فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ
“Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan”.
(Al-Baqarah: 148)
وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا
السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa” (Al-Imran:133)
7.Jaga tradisi, menghormati orang tua dan
Ibu Rumah Tangga
#“Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang
kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk
tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. Budaya minta maaf masih
menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari Anda naik sepeda di Jepang dan
menabrak pejalan kaki, maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang
minta maaf duluan.”#
Tentu saja tradisi yang baik yang
dilestarikan. Tradisi yang sesuai dengan nilai luhur dan ajaran Islam. Ajaran
Islam juga melertarikan tradisi yang baik. Sebagaimana tradisi orang Arab
Jahiliyah yang memuliakan tamu, menepati janji dan sumpah walaupun sumpah itu
berat sekali. Bahkan adat/tradisi bisa dijadikan patokan hukum dalam ajaran
Islam. Sebagaimana kaidah fiqhiyah.
العادة مجكمة
“Adat/tradisi dapat dijadikan patokan hukum”
Syaikh Doktor Muhammad Al-Burnu
Hafizahullah menjelaskan makna kaidah ini, “Bahwasanya adat manusia jika tidak
menyelisihi syari’at adalah hujjah dan dalil, wajib beramal dengan konsekuensinya
karena adat dapat dijadikan hukum”.[13]
Mengenai perempuan yang sudah menikah dan
tidak bekerja (IRT), ini juga ajaran utama agama Islam (Ibu rumah tangga bukan
pekerjaan yang sepele dan hina, akan tetapi adalah sebuah kehormatan dan butuh
pengorbanan yang akan melahirkan dan mendidik generasi terbaik).
لا تمنعوا نساءكم المساجد وبيوتهن خير لهن
“Janganlah kalian melarang istri-istri kalian pergi ke masjid-masjid,
dan rumah-rumah mereka lebih baik bagi mereka”[14]
Mengenai menghormati orang tua. Jelas ini
ajaran Islam. Bahkan digandengkan dengan ridha Allah.
Allah Ta’ala berfirman:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ
إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا
فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا
كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan
hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada
keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan
penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku pada waktu kecil.’” (Al-Israa’ : 23-24)
8.Budaya baca
#“Jangan kaget kalau Anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta
listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang
membaca buku atau koran.Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan
waktu di densha untuk membaca”#
Ayat yang pertama kali turun adalah
perintah membaca. Ini adalah ajaran Islam.
Alla Ta’ala berfirman,
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan” (Al-Alaq: 1)
Begitupula jika kita membaca teladan para
ulama, misalnya syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah yang membaca
setiap hari 12 jam. Begitu juga ulama yang lain, ada yang membaca sambil
berjalan, hingga ia terperosok dalam lubang. Ada yang membaca sampai ia
tertidur dengan buku di atas wajahnya.
9 Hidup hemat
#“Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap
anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di
masa awal mulai kehidupan di Jepang, mungkin kita sedikit heran dengan
banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30, dan
ternyata sebelum tutup itu pihak supermarket memotong harga hingga setengahnya.”#
jelas ini ajaran islam, hemat dan berusaha
qona’ah. Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ إِذَا أَنفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ
بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (hartanya), mereka tidak
berlebih-lebihan dan tidak pula kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah
antara yang demikian.” (Al-Furqan: 67)
10.Kerjasama kelompok
#”Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang
terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya
ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut.
Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah
dengan satu orang professor Amerika, namun 10 orang professor Amerika tidak
akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok”.”#
Anjuran untuk bekerja sama adalah ajaran
Islam. Saling membantu dalam kebaikan dan pahala.
Allah Ta’ala berfirman,
{وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا
تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ} [المائدة: 2]
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Qs. Al
Maidah: 2.)
Syaikh Abdurrahman Bin Nashir As-Sa’diy
rahimahullah menafsirkan,
{وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى}
أي: ليعن بعضكم بعضا على البر. وهو: اسم جامع لكل ما يحبه الله ويرضاه، من الأعمال
الظاهرة والباطنة، من حقوق الله وحقوق الآدميين.
“Hendaknya sebagian kalian menolong sebagian yang lain dalam al birr,
dan ia adalah sebuah kata yang mencakup setiap apa yang dicintai oleh Allah dan
diridha-Nya berupa amalan-amalan yang lahir dan batin dari hak-hak Allah dan
manusia.“[1]
Dan Allah memerintah kita agar bersatu dan
bekerja sama,
Allah Ta’ala berfirman,
وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعاً وَلاَ تَفَرَّقُواْ
“Dan berpeganglah kalian dengan tali Allah seluruhnya, dan jangan
bercerai-berai” (Ali ’Imran : 103)
Demikian, semoga bermanfaat.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi
tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.